salju

Rabu, 10 Desember 2014

artikel bahasa sastra indonesia rendah

“Pengembangan materi Drama kelas V dengan metode bermain peran”.

I. Latar Belakang
          Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, social, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada adalam dirinya.Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
        Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan, peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bahasanya sendiri.
      Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar,guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dankemampuan peserta didiknya orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah.
        Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia dan daerah dapat menemukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

II. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara      lisan maupun tulis.
b. menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
c. memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
d. menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
e. menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan
menghargai dan membangakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

III. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek yaitu Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis.

IV. Pengembangan materi Drama kelas V dengan metode bermain peran.
            Dalam observasi di MI Nurul Islam, Ngaliyan kelas V tentang materi Drama. Dalam hal ini keberhasilan suatu pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran serta menciptakan pembelajaran yang efektif dan efesien, maka dari itu di perlukan metode-metode yang tepat dan efektif dalam mencapai kegiatan proses pembelajaran, sehingga seorang pendidik dituntut menyampaikan materi dengan sebaik mungkin, agar mampu memahamkan dan siswa mengerti dari pembelajaran yang di ajarkan.
Dimana dari observasi, penyampaian materi bab Drama, guru menggunakan metode Direct Intruction ( pengajaran langsung ),yang dimana metode tersebut bersifat ( Teacher centered ) berpusat pada guru tidak berpusat pada siswa ( Student centered ).
Dalam hal ini metode Direct Intruction merupakan perpaduan metode ceramah dan small group discusion. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana teknik pemodelan atupun metode yang tepat dapat meningkatkan kemampuan bermain drama siswa kelas V MI Nurul Islam Ngaliyan  Semarang, khususnya pada tahap latihan dasar, tahap latihan pemeranan dengan membaca naskah, tahap latihan pemeranan dengan berdialog lepas naskah, dan tahap pementasan.
Hal ini diperlukan metode yang sesuai untuk menunjang keberhasilan pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka dalam hal ini penyampaian materi bab Drama alangkah baiknya menggunakan Pembelajaran bermain peran dengan memerankan drama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memerankan tokoh drama dengan  memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, nada/ tekanan, dan ekspresi yang sesuai dengan karakter tokoh.
Berdasarkan pengamatan awal, telah diperoleh data bahwa pembelajaran bermain drama adalah materi yang sulit diajarkan karena keterbatasan waktu jika harus diajarkan di kelas, guru yang kurang berkompeten dalam pembelajaran drama, kurang adanya kerjasamanya antara guru dan siswa, atau siswa dengan siswa, dan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam memberikan materi drama dan tidak memberikan praktik secara langsung kepada siswa, sehingga siswa kesulitan dalam memerankan tokoh drama, kesulitan dalam mengucapkan dialog yang benar, dan kesulitan dalam menghayati karakter atau berekspresi. Sehingga dengan menggunakan metode bermain peran, diharapkan pembelajaran menjadi menyenangkan dan dapat menunjang keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran , dan di perlukan media atau alat yang menunjang kegiatan pembelajaran tersebut. Memerankan tokoh drama, yaitu dengan :
1.      Membaca dialog drama dengan lancar dan jelas.
2.      Memerankan drama pendek anak-anak.
a.       Membaca dialog drama
Hal-hal yang perlu diperhatiakan pada saat membaca dialog dalam naskah drama, yaitu :
·         Lafal : pelafalan / pengucapan kata-kata harus jelas.
·         Intonasi/ lagu kalimat.
·         Jeda/ perhentian.
·         Volume suara: harus jelas dan keras.
·         Mimik dan  gerak anggota tubuh.
b.      Memerankan tokoh
·         Membaca dialog drama dalam naskah drama. Dalam hal ini diperlukan penghayatan watak / karakter tokoh.
·         Akting yaitu bentuk gerak yang dilakukan sbg wujud penghayatan atas peran yg dilakukan.
·         Blocking/ penguasaan panggung.

Hal ini diperlukan metode yang sesuai untuk menunjang keberhasilan pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka dalam hal ini penyampaian materi bab Drama alangkah baiknya menggunakan Pembelajaran bermain peran dengan memerankan drama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memerankan tokoh drama dengan  memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, nada/ tekanan, dan ekspresi yang sesuai dengan karakter tokoh.
 

DAFTAR PUSTAKA
Suyatno,dkk.  2008.  INDAHNYA BAHASA DAN SASTRA INDONESIA untuk                  SD/MI Kelas V, . Penerbit PT. Mentari Pustaka.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar