“Pengembangan materi Drama kelas V dengan metode bermain
peran”.
I. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, social, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada adalam dirinya.Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan, peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bahasanya sendiri.
Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar,guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dankemampuan peserta didiknya orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah.
Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia dan daerah dapat menemukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
II. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
b. menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
c. memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
d. menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
e. menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa dan
menghargai dan membangakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
III. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek yaitu Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis.
IV. Pengembangan materi Drama kelas V dengan metode bermain peran.
Dalam observasi di MI Nurul Islam,
Ngaliyan kelas V tentang materi Drama. Dalam hal ini keberhasilan suatu
pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran serta menciptakan pembelajaran
yang efektif dan efesien, maka dari itu di perlukan metode-metode yang tepat
dan efektif dalam mencapai kegiatan proses pembelajaran, sehingga seorang
pendidik dituntut menyampaikan materi dengan sebaik mungkin, agar mampu
memahamkan dan siswa mengerti dari pembelajaran yang di ajarkan.
Dimana dari observasi,
penyampaian materi bab Drama, guru menggunakan metode Direct Intruction
( pengajaran langsung ),yang dimana metode tersebut bersifat ( Teacher
centered ) berpusat pada guru tidak berpusat pada siswa ( Student
centered ).
Dalam hal ini metode
Direct Intruction merupakan perpaduan metode ceramah dan small group discusion.
Masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana teknik pemodelan atupun metode yang tepat
dapat meningkatkan kemampuan bermain drama siswa kelas V MI Nurul Islam
Ngaliyan Semarang, khususnya pada tahap
latihan dasar, tahap latihan pemeranan dengan membaca naskah, tahap latihan
pemeranan dengan berdialog lepas naskah, dan tahap pementasan.
Hal ini diperlukan metode yang
sesuai untuk menunjang keberhasilan pembelajaran dan mencapai tujuan
pembelajaran tersebut, maka dalam hal ini penyampaian materi bab Drama alangkah
baiknya menggunakan Pembelajaran bermain peran dengan memerankan drama yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memerankan tokoh drama dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi,
nada/ tekanan, dan ekspresi yang sesuai dengan karakter tokoh.
Berdasarkan
pengamatan awal, telah diperoleh data bahwa pembelajaran bermain drama adalah
materi yang sulit diajarkan karena keterbatasan waktu jika harus diajarkan di
kelas, guru yang kurang berkompeten dalam pembelajaran drama, kurang adanya
kerjasamanya antara guru dan siswa, atau siswa dengan siswa, dan guru hanya menggunakan
metode ceramah dalam memberikan materi drama dan tidak memberikan praktik
secara langsung kepada siswa, sehingga siswa kesulitan dalam memerankan tokoh
drama, kesulitan dalam mengucapkan dialog yang benar, dan kesulitan dalam
menghayati karakter atau berekspresi. Sehingga dengan menggunakan metode
bermain peran, diharapkan pembelajaran menjadi menyenangkan dan dapat menunjang
keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran , dan di perlukan media atau
alat yang menunjang kegiatan pembelajaran tersebut. Memerankan tokoh drama, yaitu dengan :
1.
Membaca dialog
drama dengan lancar dan jelas.
2.
Memerankan
drama pendek anak-anak.
a.
Membaca dialog
drama
Hal-hal yang perlu diperhatiakan pada saat membaca dialog dalam
naskah drama, yaitu :
·
Lafal :
pelafalan / pengucapan kata-kata harus jelas.
·
Intonasi/ lagu
kalimat.
·
Jeda/
perhentian.
·
Volume suara:
harus jelas dan keras.
·
Mimik dan gerak anggota tubuh.
b.
Memerankan
tokoh
·
Membaca dialog
drama dalam naskah drama. Dalam hal ini diperlukan penghayatan watak / karakter
tokoh.
·
Akting yaitu
bentuk gerak yang dilakukan sbg wujud penghayatan atas peran yg dilakukan.
·
Blocking/
penguasaan panggung.
Hal ini
diperlukan metode yang sesuai untuk menunjang keberhasilan pembelajaran dan
mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka dalam hal ini penyampaian materi
bab Drama alangkah baiknya menggunakan Pembelajaran bermain peran dengan
memerankan drama yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
memerankan tokoh drama dengan memperhatikan
penggunaan lafal, intonasi, nada/ tekanan, dan ekspresi yang sesuai dengan
karakter tokoh.
DAFTAR
PUSTAKA
Suyatno,dkk. 2008. INDAHNYA BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
untuk SD/MI Kelas V, .
Penerbit PT. Mentari Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar