Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar
I.
PENDAHULUAN
Psikologi merupakan salah satu
cabang ilmu pengetahuan yang membahas mengenai masalah kejiwaan manusia. Dalam dunia pendidikan, ilmu psikologi ini digunakan untuk membantu mengenali jiwa anak didik dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor agar dalam proses belajar mengajar semakin lancar. Hubungan
psikologi dengan pendidikan dan pembelajaran sangat era tsekali, karena dengan
mempelajari ilmu kejiwaan seorang guru dapat memberikan pendidikan dan
pembelajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik. Artinya, psikologi
digunakan sebagai pedoman dalam memberikan materi pendidikan
dan pembelajaran. Sehingga yang menjadi tujuan dalam pendidikan dan
pembelajaranakan mudah tercapai.
Adanya perubahan paradigma
pendidikan saat ini menuntut adanya perubahan
proses pembelajaran di dalam kelas. Peran guru saat ini diarahkan untuk menjadi fasilitator yang dapat membantu siswa dalam belajar,
bukan sekedar menyampaikan materi saja. Guru harus mampu melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajara secara
optimal. Menurut Rusman (2011: 323) pembelajaranakan lebih bermakna jika siswa
diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas kegiatan
pembelajaran, sehingga siswa mampu mengaktu-alisasikan kemampuannya
di dalam dan di luar kelas.
Tugas utama seorang guru adalah
membelajarkan siswa. Hal ini berarti bahwa bila
guru mengajar, maka diharapkan siswa mampu mengikuti
kegiatan pembelajaran tersebut dalam arti lain siswa ikut berperan aktif.
Sebagai guru yang profesional, hendaknya guru memilih metode dan
media yang tepat untuk digunakan anak dalam belajar. Jika ada aktivitas
belajar anak yang kurang sesuai guru mengarahkan dan membimbing siswanya kepada
aktivitas belajar yang dikehendaki. Seorang guru juga harus tahu apa keinginan
siswanya dan faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi anak dalam
aktivitas belajarnya. Karena pembelajarannya dan secara
otomatis apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
II. RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa yang
dimaksud dengan belajar?
B.
Apa saja faktor internal yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa?
C.
Apa saja faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa?
D.
Apa saja metode dan efisiensi belajar?
E.
Bagaimana pengaruh intelegensi terhadap
keberhasilan belajar?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian
belajar
1.
Menurut J.O.
Whittaker, belajar didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2.
Menurut
Cronbach, dalam bukunya yang berjudul Educational
Psychology, learning is shown by change in behavior as s result of experience.
3.
Sedangkan
menurut Howard L. Kingsley, belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam
arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Dari pengetian diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
sesuatu perubahan tingkah laku yang bau secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.[1]
B. Faktor internal (faktor dari siswa)
yang mempengaruhi hasil belajar siswa
Faktor
internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor
internal siswa dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Faktor
fisiologis
Secara
umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan
lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya
akan membantu dalam proses dan hasil belajar juga.
Demikian
juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh pada hasil belajar.
Misalnya,
seseorang yang minum-minuman keras akan kesulitan melakukan proses belajar,
karena saraf pengontol kesadarannya terganggu.[2]
Kondisi
panca indra (mata, hidung, telinga, pengecap dan tubuh). Demikian juga dengan
gizi, gizi yang kurang maka aka menyebabkan cepat lelah, mudah ngantuk,
sehingga sukar menerima pelajaran. Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi
pengelolaan kelas.[3]
2. Faktor
psikologis
Faktor
kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap manusia atau anak
didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama
dalam hal kadar bukan dalam hal jenis. Perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh
pada hasil belajarnya masing-masing.
Beberapa
faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu:
a.
Intelegensi
Chaplin, mengartikan intelegensi
sebagai, 1) kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi
baru secara cepat dan efektif, 2) kemampuan menggunakan konsep abstrak secara
efektif, 3) mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Ketiga hal
tersebut merupakan satu kesatuan, tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Intelegensi
hanya sebuah potensi, artinya seseorang yang memiliki intelegensi tinggi
mempunyai peluang besar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dari
pada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Siswa yang memiliki
tingkat intelegensi rendah, ia perlu mendapat pendidikan di lembaga pendidikan
khusus.
b. Perhatian
Merupakan
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju kepada suatu objek
ataupun sekumpulan objek.[4]
c. Minat
Yaitu
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa
ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adanya hubungan antara diri sendiri dan
dengan dari luar, makin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besa minat
tersebut.
d. Bakat
Bakat
yaitu potensi-potensi tertentu yang miliki oleh seseorang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan bakat seseorang, antara lain :
1) Faktor
anak itu sendiri, tergantung pada minat, kesulitan atau masalah pribadi,
meskipun bakat karena keturunan.
2) Lingkungan
anak, tidak ada kesempatan atau orang tua miskin, dan lain-lain.
e. Motif
dan motivasi
Menurut
Amiruddin Rasyad, dalam setiap diri seseorang pada umumnya memiliki dua macam
motif atau dorongan. Yaitu motif yang sudah ada pada didalam diri yang sewaktu-waktu
akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar (intrinsic
motive). Dan motif yang datang dari luar diri, yakni karena pengauh situasi
lingkungannya (extrinsic motive).
Motivasi
adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
f. Kognitif
dan daya nalar
Ranah
kognitif yaitu kemampuan yang selalu dituntut pada anak didik untuk dikuasai
karena menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan.
Ada
tiga kemampuan yang harus dikuasai untuk sampai pada penguasaan kemampuan
kognitif, yakni :
1) Persepsi
2) Mengingat
3) berpikir[5]
Daya
nalar, adalah kekuatan mental yang berkaitan dengan pembentukan kesimpulan dan
penilaian.[6]
C.
Faktor
eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa
1. Faktor
lingkungan.
Lingkungan
dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula lingkungan sosial.
a) Lingkungan
alam, misalnya suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Belajar pada
tengah hari diruang yang memiliki ventilasi udara kurang, tentunya akan berbeda
dengan suasana belajar di pagi hari yang udaranya masih segar.
b) Lingkungan
sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga dapat
mempengaruhi proses dan hasil belajar.
2. Faktor
instrumental
Faktor-faktor
ini adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan
hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor instrumental berupa kurikulum,
sarana dan fasilitas, dan juga guru.[7]
D.
Metode
dan efisiensi belajar
Metode
belajar termasuk salah satu faktor yang turut menentukan tingkat efisiensi dan
keberhasilan belajar siswa.
1. Metode
belajar, adalah cara yang teratur untuk mencapai maksud belajar. Beberapa
metode, antara lain :
a. Metode
SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite,
Review ).
SQ3R
pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang
meliputi :
1) Survey, yaitu
memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks.
2) Question , yaitu
menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks.
3) Read , yaitu
membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
telah tersusun.
4) Recite , yaitu
menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan.
5) Review , yaitu
meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua
dan ketiga.
b. Metode
PQRST ( Preview, Question, Read, State,
and Test ).
Metode
ini dibuat oleh Thomas F.Staton dalam bukunya How To Study ( 1952 ). Adapun
langkah-langkah metode ini antara lain :
1) Preview
( menyelidiki )
Yaitu suatu langkah
atau tahapan sebelum membaca sebuah buku.
2) Question
( bertanya )
Dalam hal ini, langkah
yang pertama dalah bertanya. Jika pada akhir suatu bab telah ada daftar
pertanyaan yang dibuat oleh pengarangnya, daftar sebaiknya dibaca lebih dahulu.
3) Read
( membaca )
Dalam hal ini
dianjurkan membaca secara aktif, yaitu pikiran seseorang harus memberikan
reaksi terhadap apa yang dibacanya itu.
4) State
( menyatakan )
Yaitu mengucapkan
dengan kata-kata sendiri apa yang sudah dibaca.
5) Test
( menguji )
Yaitu dengan cara
menguji pikiran apakah masih ingat akan hal-hala yang dibaca itu.
c. Metode
Quantum Learning
Metode
ini membeikan kiat-kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses yang bisa
menghemat waktu, mempertajam pemahaman dan daya ingat, dan menjadikan belajar
sebagai proses yang menyenangkan dan bermanfaat.
Pada
dasarnya, Quantum Learning mencakup
aspek-aspek penting dalam program neurolongistik ( NLP ), yaitu suatu
penelitian tentang cara otak mengatur informasi.
2.
Efisiensi belajar
Efisiensi
adalah sebuah konsepsi yang menggambarkan perbandingan terbaik antara usaha dan
hasil yang dicapai.
Pada
umumnya orang melakukan usaha atau bekerja dengan harapan memperoleh hasil yang
banyak tanpa mengeluarkan biaya, tenaga, dan waktu yang banyak pula. Ada dua
macam efisiensi belajar yang dicapai siswa, meliputi :
a. Efisiensi
usaha belajar
Suatu
usaha dapat dikatakan efisien jika prestasi belajar yang diinginkan dapat
dicapai dengan usaha yang minimal. Efisiensi dari sudut usaha ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Efisiensi
Usaha Belajar
|
Usaha biasa
|
||||
|
||||
Usaha lebih kecil
|
Usaha
terkecil
Gambar diatas memperlihatkan bahwa
Asep lebih efisien daripada Nova dan Zul, karena dengan usaha yang minim, bisa
mencapai hasil belajar yang sama tingginya dengan prestasi belajar Nova dan
Zul. Padahal, Nova dan Zul telah berusaha lebih keras daripada Asep.
b. Efisiensi hasil belajar
Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisiensi
juga, jika dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang
tinggi.
Efisiensi hasil belajar
|
Hasil
atau prestasi tinggi
|
|
||||
Prestasi
sedang
|
Prestasi rendah
Gambar diatas memperlihatkan bahwa
Zul adalah mahasiswa yang efisien ditinjau dari pestasi yang dicapai, karena ia
menunjukkan perbandingan yang terbaik dari segi hasil. Dalam hal ini, meskipun
usaha belaja Zul sama besarnya dengan usaha Nova dan Asep ( lihat kotak usaha
belajar ) ia sudah memperoleh prestasi yang optimal atau lebih tinggi dari pada
prestasi Nova dan Asep.[8]
E.
Pengaruh intelegensi terhadap
keberhasilan belajar
Intelegensi
seseorang diyakini sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar yang dicapai
siswa. Berdasarkan hasil penelitian, prestasi belajar biasanya berkorelasi
searah dengan tingkat intelegensi. Artinya, semakin tinggi tingkat intelegensi
seseorang, maka semakin tinggi prestasi belajar yang dicapainya. Bahkan menurut
sebagian besar ahli, intelegensi merupakan modal utama dalam belajar dan
mencapai hasil yang optimal.
Kenyataan
menunjukkan bahwa setiap anak memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda.
Perbedaan tersebut tampak memberikan warna didalam kelas. Selama menerima
pelajaran yang diberikan guru, ada anak yang dapat mengerti dengan cepat apa
yang disampaikan oleh guru, dan ada pula anak yang lamban dalam menerima
pelajaran, ada anak yang cepat dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
oleh guru, ada yang lamban. Perbedaan individu dalam intelegensi ini perlu
diketahui dan dipahami oleh guru, terutama dalam hubungannya dengan
pengelompokkan siswa.
Selain
itu, perbedaan tersebut tampak dari hasil belajar yang dicapai. Tinggi
rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa bergantung pada tinggi
rendahnya intelegensi yang dimiliki. Meski demikian, intelegensi bukan
merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang.
Yang terpenting dalam hal ini adalah guru harus bijaksana dalam menyikapi
perbedaan tersebut.[9]
IV.
KESIMPULAN
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang bau secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan. Dan didalam hasil belajar terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor internal dan eksternal. Didalam faktor internal
meliputi faktor fisiologis dan psikologis, sedangkan faktor eksternal meliputi
faktor lingkungan dan instrumental.
Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dalam
pembelajaran, dibutuhkan metode yang
tepat dan efesiensi dalam belajar. Metode belajar termasuk
salah satu faktor yang turut menentukan tingkat efisiensi dan keberhasilan
belajar siswa, sedangkan Efisiensi belajar adalah sebuah konsepsi yang menggambarkan
perbandingan terbaik antara usaha dan hasil yang dicapai. Selain itu, Intelegensi seseorang diyakini sangat
berpengaruh pada keberhasilan belajar yang dicapai oleh siswa. intelegensi
merupakan modal utama dalam belajar dan mencapai hasil yang optimal.
V. PENUTUP
Demikian yang
dapat penulis sampaikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Penulis
menyadari bahwa dalam menyajikan makalah ini sangatlah jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangatlah penulis harapkan
demi kebaikan bersama. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
perhatian beserta partisipasinya dan mohon maaf atas segala kekurangannya.
Semoga apa yang kita pelajari dan kita dapatkan kali ini bermanfaat dan
mendapat ridlo beserta berkah dari Allah. Amin
[1] Abu Ahmadi, Widodo Supiyanto, Psikologi Belajar, ( Jakarta : Rineka
Cipta, 2013 ) hlm. 126-128
[3] Noer Rohmah, Psikologi Pendidikan, ( Yogyakarta :
Teras, 2012 ) hlm. 196
[5] Noer Rohmah, Psikologi Pendidikan, ( Yogyakarta :
Teras, 2012 ) hlm. 196-199
[9] Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2014 ) hlm. 101-102
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi,
Abu, dkk. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta
: Rineka Cipta.
Komsiyah,
Indah. 2012. Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.
Khodijah,
Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Rohmah,
Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta
: Teras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar