salju

Senin, 17 November 2014

Tugas Pokok Guru Pembimbing



       I.            PENDAHULUAN

Kegiatan penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah , perlu dipersiapkan dengan baik. Persiapan penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk survei, untuk menginventarisasi tujuan, kebutuhan, kemampuan sekolah, serta persiapan sekolah untuk melaksanakan program bimbingan dan konseling.
 Tahap persiapan penyusunan program bimbingan dan konseling ini mempunyai arti yang penting untuk menarik perhatian dan minat dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah , serta menentukan tolak ukur program bimbingan dan konseling. Juga memelihara suasana psikologis yang menguntungkan , karena semua pihak terlibat di dalamnya  untuk ikut serta secara aktif partisipasi sejak awal kegiatan dalam persiapan penyusunan program . dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tahap persiapan adalah seperangkat kegiatan mengumpulkan berbagai hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program bimbingan dan konseling. [1]
    II.            Rumusan Masalah
A.    Bagaimana pola umum bimbingan konseling ?
B.     Bagaimana contoh format program bimbingan semester ?
C.    Bagaimana menyusun program bimbingan tahunan ?
D.    Bagaimana contoh  program bimbingan di sekolah dasar / MI ?
 III.            Pembahasan
A.            Pola Umum Bimbingan Konseling
Berikut ini dikemukakan butir-butir pokok tentang bimbingan dan konseling yang berlaku umum untuk peserta didik sebgai sasaran layanan disegenap jenjang dan jenis pendidikan. Pola umum bimbingan dan konseling disekolah sering disebut dengan BK Pola 17, karena di dalamnya termktub 17 butir pokok yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraannya di sekolah. Pola umum tersebut dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut:


Dari diagram diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
1.      Seluruh kegiatan bimbingan dan konseling (BK) didasari satu pemahaman yang menyeluruh dan terpadu tentang Wawasan dasar BK yang peliputi pengertian, tujuan fungsi, prinsip, dan asas-asas BK.
2.      Kegiatan BK secara menyeluruh meliputi empt bidang bimbingn, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier.
3.      Kegiatan BK dalam keempat bidang bimbingannya itu diselenggarakan melalui tujuh jenis layanan, yaitu layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajran konseling, perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
4.      Untuk mendukung ketujuh jenis layanan itu diselenggarakan lima jenis layanan pendukung, yaitu instrumentasi bimbingan dan konseling, himpunan data, konferensi kasus, kunjunagan rumah dan laih tangan kasus. [3]

B.            Contoh Format Program Bimbingan Semester
Program Semester Bidang BK di Sekolah
1.    Jenis Kegiatan  : menyusun program semester pengawasan sekolah  bidang BK                                                                      
2.    Tujuan               : menyiapkan rencana operasional pengawasan sekolah bidang  BK untuk seluruh sekolah yang akan di awasi dalam cakupan   waktu semester. 
3.    Komponen /
Isi Program       : meliputi
a.    Sekolah yang akan dikunjungi/diawasi,
b.    Waktu/ jadwal pengawasan,
c.    Alat pengumpul data pengawasan dan analisis data,
d.   Substansi yang akan di awasi ,
e.    Pendekatan / metode yang di gunakan dalam pengawasan .
4.    Acuan kegiatan : Program tahunan pengawasan bidang BK
5.    Penugasan diri  : koordinator pengawas sekolah
6.    Kabupaten  /
kota madya       : kabupaten.....
7.    Satuan waktu program : semester 1 dan II tahun ajaran ....
8.    Program ini di susun             : Tgl...., bulan..., tahun...
9.    Program semseter
 yang telah disusun : .....[4]





C.  Contoh Menyusun Program Bimbingan Tahunan
LAPORAN KEGIATAN
Menyusun Program Tahunan Pengawasan Sekolah Bidang BK
Merumuskan Rancangan Program Tahunan Pengawasan Sekolah Bidang BK[5]
1.      Jenis kegiatan: menyusun program tahunan pengawasan sekolah bidang BK tingkat kabupaten atau kota madya
2.      Tujuan: menyiapkan kerangka dan rancangan bagi pelaksanaan kegiatan pengawasan sekolah bidang BK selama setahun
3.      Spesifikasi kegiatan:  Merumuskan rancangan program tahunan pengawasan sekolah bidang BK tingkat kabupaten/ kotamadya.
4.      Komponen/ isi program: pokok-pokok isi program meliputi :
a)      Sarana program,
b)      Cara pencapaian program,
c)      Waktu penyelenggaraan (realisasi) program,
d)     Biaya penyelenggaraan program,
e)      Sarana penyelenggaraan program,
5.      Acuan kegiatan: Hasil pengolahan dan analisis hasil pengawasan sekolah bidang BK tahun sebelumnya.
6.      Penugasan dari: Koordinator pengawas sekolah. (laporan ini dilampiri surat penugasan/ pengesahandari coordinator pengawas yang bersangkutan).
7.      Kabupaten/kotamadya : kabupaten.......
8.      Satuan waktu program : Tahun ajaran...../.....
9.      Rancangan program disusun : Tgl....
10.  Hasil perancangan program : sebagai contoh, berikut ini dikemukakan beberapa hal pokok.
A)    Sasaran Program
Dengan memperhatikan hasil pengolahan dan analisis hasil pengawasan tahun sebelumnya, sasaran program pengawasan BK tahun ajaran 1999/2000 adalah berikut:
1.      Seluruh sekolah yang menjadi tanggung jawab pengawas sekolah bidang BK, yaitu sekolah yang terdiri atas 15 SMA, 4 SMK, 11 SLTP, negeri dan swasta.
2.      Materi BK yang menjadi sasaran program:
a.       hasil bimbingan siswa,
b.      kemampuan guru pembimbing
c.       sumber daya pendidikan, kegiatan BK, dan lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan dan hasil bimbingan siswa,
d.      pembinaan kepada guru pembimbing dan tenaga lain di sekolah
e.       kondisi sekolah lainnya yang berpengaruh kepada pelaksanaan pendidikan.
B)    Cara penyampaian program
Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk terselenggaranya program adalah berikut ini:
1.      Mengunjungi sekolah yang menjadi tanggung jawab pengawasan dan mengumpulkan data yang menjadi sasaran program melalui:
a.       mengumpulkan data yang sudah terekam didalam format-format yang telah tersedia
b.      mengadministrasikan instrumen penilaian hasil bimbingan siswa dan kemampuan guru pembimbing.
c.       mengadakan wawancara dengan siswa, guru pembimbing, dan pemimpin sekolah
d.      mengamati pelaksanaan kegiatan BK serta prasarana, sarana, dan fasilitas penunjangnya.
2.      Mendiskusikan teman-teman yang diperoleh pada butir no.1 dengan guru pembimbing dan pemimpinan sekolah.
3.      Mengadakan pembinaan kepada guru pembimbing arahan dan bimbingan, contoh dan saran
4.      Ikut serta mengembangkan dan membina lingkungan sekolah untuk meningkatkan kinerja pendidikan pada umumnya dan BK pada khususnya.
C)    Waktu, biaya, dan sarana
D)    Lain-lain

Catatan
Laporan ini dilengkapi rumusan rancangan program BK yang telah disusun.
Rambatan, 24 Juli 1999
Mengetahui/ Menyetujui                                                         Pengawasan Sekolah BK
Koordinator BK                                                                                 
Ttd                                                                                           ttd

Drs. Bahrum sainan                                                     Drs. Duni Amuda


new.png

new2.png
new3.png
D.    Struktur Program Bimbingan Di SD/ MI
CONTOH PROGRAM BIMBINGAN MI/ SD
No.
Jenis Layanan Bimbingan
Semester 1
Semester 2
Keterangan
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
1 s.d 12 bulan Jan s.d Des.
1.
Penyusunan program
X











X = Waktu pelaksanaan
2.
Himpunan data, orientasi dan informasi














a.       Orientasi dan informasi bagi kelas 1
X













b.      Pemberian informasi kepada orang tua
X


X



X



X

3.
Penempatan/ penyaluran

X











3.1
Identifikasi kemampuan peserta didik
X












3.2
Penempatan peserta didik














a.       Kelas biasa
X













b.      Kelas unggulan
X













c.       Tempat duduk
X













d.      Kegiatan ekstrakurikuler

X











4.
Bimbingan untuk pengembangan penguasaan tugas-tugas perkembangan

X
X
X
X
X
X
X
X
X
X


5.
Bimbingan belajar














a.       Diagnostik dan pengajaran remedial

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

? =  pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan

b.      Pengayaan

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?


6.
Konseling














a.       Peserta didik yang mengalami hambatan sosial pribadi

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?



b.      Peserta didik yang mengalami hambatan dalam pengembangan moral

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?



c.       Peserta didik yang mengalami hambatan dalam pengembangan

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?


7.
Bimbingan karir














a.       Identifikasi bakat dan kemampuan peserta didik

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?



b.      Pengenalan lingkungan sekolah
X













c.       Persiapan memilih SLTP








X
X
X


8.
Kerjasama dengan orang tua/ masyarakat
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?


9.
Alih tangan kasus



?
?
?
?
?
?
?



10.
Evaluasi pelaksanaan bimbingan



X



X



X

11.
Analisis hasil pelaksanaan bimbingan

X


X



X




12.
Tindak lanjut


X


X



X




Struktur program bimbingan di MI/ SD terdiri dari empat komponen kegiatan utama, yaitu:
1.      Layanan dasar bimbingan
Yaitu layanan yang membantu peserta didik mengembangkan perilaku efektif dan keterampilan dasar untuk kehidupan yang mengacu kepada tugas-tugas perkembangan peserta didik SD.
2.      Layanan responsif
Yaitu layanan yang ditujukan untuk membantu peserta didik dalam bentuk mengintervensi masalah atau kepedulian pribadi peserta didik yang dirasakan pada saat itu.
3.      Layanan perencanaan individual
Yaitu membantu peserta didik membuat rencana pendidikan secara tepat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikannya itu secara terarah.

4.      Dukungan sistem
Merupakan kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf atau ahli/ penasehat, masyarakat yang lebih luas, manajemen program, penelitian dan pengembangan.
Keempat komponen layanan utama bimbingan di atas perlu didukung oleh layanan lainnya, yaitu: 1) pengumpulan data, 2) layanan orientasi dan pemberian informasi, 3) layanan penempatan, 4) konseling, 5) referrel atau alih tangan, 6) evaluasi dan tindak lanjut. Program bimbingan tidak akan berjalan dengan baik bilamana tidak didukung oleh organisasi dan administrasi bimbingan memadai.[6]
 IV.            Kesimpulan
Butir-butir pokok tentang bimbingan dan konseling yang berlaku umum untuk peserta didik sebgai sasaran layanan disegenap jenjang dan jenis pendidikan. Pola umum bimbingan dan konseling disekolah sering disebut dengan BK Pola 17, karena di dalamnya termaktub 17 butir pokok yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraannya di sekolah.
Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah / madrasah.
Sedangkan Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
Struktur program bimbingan di MI / SD terdiri dari empat komponen kegiatan utama, yaitu: Layanan dasar bimbingan, Layanan responsif, Layanan perencanaan individual dan Dukungan sistem.  
    V.            Penutup
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang dalam mata kuliah  Bimbingan dan Konseling. Kritik dan saran yang membangun dari pihak pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.



[1] Dewa Ketut Sukardi dan Nila Kusmawati, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008 ), hlm. 36
[2] Hallen  A., Bimbingan dan Konseling, (  Jakarta : Ciputat Press, 2002 ), hlm. 76
[3]  Prayitno, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah ,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), hlm. 65- 66

[4]  Prayitno, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah ,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), hlm. 114-115

[5] Prayitno, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001), hlm. 106-110
[6] Amin Budiamin, dan Setiawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), hlm. 170-172

Tidak ada komentar:

Posting Komentar